Rabu, 30 Maret 2011

dampak ekonomi terhadap prestasi belajar di lajer

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kata pendidikan sering dibahas dalam kemajun suatu daerah. Pendidikan yang dipilih sebagai salah satu pengukur maju atau tidaknya suatu daerah ini mengakibatkan semua daerah semakin meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.
Desa Lajer merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani , sehingga dapat mempengaruhi pendidikan didaerah tersebut. Selain sebagai petqaani masyarakat lajer. Sbagian bekerja sebagai pedagang dan pengajar. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan pendidikan dalam pengembangan pertanian dan perdagangan . Dan diharapkan masyarakat lajer mampu meneruskan kegiatan tersebut oleh generasi muda demi kemajuan desa yang lebih baik.




BAB II
MATA PENCAHARIAN DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT LAJER

2.1 Mata pencaharian masyarakat lajer
2.1.a. Petani dan buruh tani
Mayoritas pekerjaan masyarakat lajer adalah petani, karena lahan yang tersedia untuk bercocok tanam sangat luas dan memadai. Untuk itu diperlukan penggarap lahan yang dalam hal ini boleh dikatakan buruh tani.
Para petani melakukan panen kurang lebih tiga bulan sekali dan itupun jika lahan yang mereka tanami tidak puso. Para petani sadar akan pendidikan bagi anaknya, untuk itu mereka banyak yang menyekolahkan anak-anak mereka demi kemajuan desa lajer dan masa depan masyarakat dasa lajer. Khususnya dalam bidang pertanian yang akan mereka dapatkan kelak nanti sebagai penerus petani sebelumnya.
Namun bagi para buruh tani, menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi dikatakan sulit, karena dalam pendidikan dibutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu para petani hanya bisa menyekolahkan anaknya hanya sampai SMA saja, dan itupun hanya sebagian.



2.1.b. Pedagang
Selain bekerja sebagai petani dan buruh tani, masyarakat lajer sebagian lagi bekerja sebagai pedagang. Baik pedagang besar-besaran maupun pedagang kecil-kecilan seperti pedagang asongan.
Para pedagang yang besar-besaran mempunyai penghasilan yang sangat besar pula, sehingga mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka kejenjang yang lebih tinggi dari SMA.
Namun para pedagang kecil, mereka juga ingin anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Tapi apa daya, mereka hanya mampu menyekolahkan sampai jenjang tertentu saja. Itupun jika anak-anak mereka rajin dalam membantu pekerjaan mereka setelah pulang sekolah.

2.1.c. Pengajar
Sebagian kecil masyarakat lajer ada yang bekareja sebagai pengajar atau guru. Oeh karena itu mereka setiap bulan mendapatkan gaji yang cukup untuk keluarga dan pendidikan anak-anak mereka.
Para guru tahu bahwa pendidikan bagi para anaknya sangat penting . Sehingga mereka sangat sadar untuk menyekolahkan anak mereka kejenjang yang tinggi dan mulai mengumpulkan biaya sedini mungkin untuk biaya pendidikan anak-anak mereka nanti. Mereka menginginkan anak-anak mereka mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dari pada mereka. Ini diharapkan untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan demi kemajuan bangsa.

2.2 pendidikan desa lajer tingkat petani
Pendidikan adalah sarana untuk mencapai kemajuan daerah. Oleh karena itu diharapkan bisa dilaksanakan semua pihak. Pendidikan untuk anak-anak para petani bisa dilaksanakan , jika para petani sadar akan pentingnya pendidikan.
Para petani yang ada di desa lajer yang mempunyai lahan yang luas dan mendapatkan panen yang melimpah , mereka dapat menyekolahkan anak mereka hingga menjadi dokter. Tapi untuk menjadi petani, kita tidak perlu sekolah menjadi guru, hanya cukup sampai SMA saja. Karena kemampuan bertani dapat diwariskan dari para petani kepada anaknya.

2.3 Pendidikan desa Lajer tingkat pedagang
Untuk bisa berdagang, kita bisa mulai dengan membuka warung kecil-kecilan Jika sudah sukses, baru kita bisa memperbesar usaha dagang kita. Dalam berdagang, seseorang harus dapat melakukan perhitungan-perhitungan sehingga dapat melayani pembelinya. Oleh karena seorang pedagang harus bisa menghitung dan membaca, maka untuk bisa menjadi pedagang kita belajar dulu sebelum memulainya.
Biasanya pedagang yang ada di desa Lajer mengenyam pendidikan hanya sampai SMA saja, namun untuk menjadi seorang Ekonom harus menempuh pendidikan sampai sarjana bahkan lebih dari itu. Dan di butuhkan biaya yang mahal sehingga menjadikan masyarakat desa lajer khususnya pedagang berpendidikan sampai jenjang tertentu saja atau dibawah sarjana.


2.4 Pendidikan di desa lajer tingkat pengajar
Para guru yang berasal dr desa lajer merupakan suatu pelengkap untuk kemajaun daerah khususnya desa Lajer. Sebagian kecil masyarakat desa lajer yang ingin melanjutkan hingga perguruan tinggi. Karena dalam pencapaiannya dibutuhkan biaya yang besar. Tapi tidak menutup kemungkinan ada guruyang hanya lulusan SMA atau dibawah sarjana. Namun untuk sekarang guru harus berpendidikan minimal Sarjana.
Jadi kebanyakan pendidkan di desa Lajer tingkat para guru adalah sarjana dan sebagian kecil adalah berpendidikan dibawah Sarjana.










BAB III
Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Siswa / Siswi secara umum

3.1 Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Siswa/Siswi
Lingkungan adalah segala yang terdapat di sekitar mahkluk hidup, baik yang bersifat biotik dan abiotik yang selalu berinteraksi secara timbal balik. Didalam lingkungan anak tumbuh dan berkembang serta memperoleh pendidikan secara bertahap hingga membentuk pribadi yang dewasa.
Baik buruknya lingkungan di sekitar anak merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan jiwa dan keberhasilan prestasi belajar anak (siswa). Lingkungan tersebut adalah lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Berikut hambatan yang dihadapi siswa dalam proses belajar.
3.2 Faktor-faktor sumber yang mempengaruhi hasil belajar 3.2.a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah
Hambatan terhadap kemajuan studi tidak saja bersumber dari diri siswa, akan tetapi juga bersumber dari sekolah atau lembaga itu sendiri. Sebab-sebab dibawah ini bisa menimbulkan hambatan kemajuan studi antara lain :
a. Cara memberikan pelajaran.
Cara yang digunakan pengajar dalam memberikan pelajaran dan bimbingan sering sekali besar pengaruhnya terhadap siswa, dalam menyelesaikan studinya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian pengajar yang memberikan materi pelajaran kurang didaktif, tanpa memperhatikan apakah siswa mengerti dengan materi yang diberikan, tanpa memberikan kesempatan bertanya atau mengemukakan pendapat kepada siswa.
b. Kurangnya bahan bacaan.
Sering kita temui siswa mengeluh, dikarenakan mereka dituntut dengan sejumlah tugas, dan diwajibkan mmembaca sebagian buku. Dari percakapan mereka dapat ditarik kesimpulan, bahwa siswa bukan tidak sanggup mengerjakan tugas dan bukan tidak mau membaca buku-buku wajib. Akan tetapi kurangnya bahan bacaan atau buku diperpustakaan. Kesukaran ini menyebabkan mengganggu kelancaran proses belajar siswa.
c. Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan.
Penyusunan bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan kemampuan para siswa akan menghambat studi mereka. Ketidak sesuaian ini dapat berarti sesuai dengan taraf pengetahuan mereka.
3.2.b.. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Keluarga
Sebagian besar waktu belajar anak dilaksanakan di rumah, karena itu aspek-aspek kehidupan dalam keluarga turut mempengaruhi kemajuan prestasi belajar siswa. Ada beberapa hal mempengaruhi prestasi anak yang bersumber dari lingkungan keluarga antara lain :
a. Kemampuan ekonomi.
Masalah biaya menjadi salah satu faktor dalam menempuh pendidikan, kurangnya biaya sangat mempengaruhi kelancaran studi. Kurangnya ekonomi keluarga akan menimbulkan kelesuan dalam diri siswa sehingga motivasi belajar menurun.
b. Masalah Broken Home.
Siswa yang tinggal bersama orang tua akan mengalami hambatan dalam belajar, apabila tidak adanya kekompakan dan kesepakatan diantara kedua orang tuanya. Perselisihan, pertengkaran, perceraian, dan tidak adanya tanggung jawab antara kedua orang tua akan menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan terhadap diri siswa dan akan menghambat proses belajar.
c. Kurangnya Kontrol Orang Tua.
Pada umumnya kebanyakan siswa mengatakan bahwa ia sudah dewasa, namun pengawasan orang tua tetap diperlukan. Orang tua turut bertanggung jawab atas kemajuan studi anaknya. Pengawasan yang kurang inilah bisa menimbulkan kecendrungan adanya bebas mutlak pada sekelompok siswa. Dalam hal ini sangat tidak menguntungkan bagi siswa itu sendiri, pengawasan tidak berarti menghambat atau menekan, akan tetapi mendorong dan membimbing ke arah yang positif, agar tercapai prestasi belajar yang tinggi.
3.2. c.Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan ketiga bagi perkembangan jiwa siswa setelah keluarga dan sekolah, didalam masyarakat siswa menerima berbagai macam penggaruh. Tetapi pada umumnya masyarakat tidak akan menghalangi kemajuan studi para siswa bahkan sebaliknya mereka membutuhkan tenaga-tenaga yang trampil untuk membantu masyarakat. Beberapa aspek yang bisa mengganggu kelancaran studi siswa dalam masyarakat :
a. Tidak mempunyai teman belajar bersama.
Teman dalam belajar besar artinya bagi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas di luar sekolah. Teman bagi siswa mempunyai manfaat dalam belajar, berdiskusi memberikan bantuan dalam kesukaran belajar dan saling mem-berikan motivasi, sehingga akan lebih bersemangat dalam belajar dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil dari belajar bersama. Walaupun faktor ini tidak terlalu menentukan hasil belajar yang baik.
b. Gangguan dari jenis kelamin.
Pada dasarnya pergaulan sangat penting bagi siswa yang sedang tumbuh dan berkembang dalam masa pendidikan, akan tetapi pergaulan yang terlalu bebas juga sangat berbahaya, dimana akibat dari pergaulan ini dapat menimbulkan akses-akses yang lebih jauh, sehingga mengganggu kelancaran proses belajar siswa, apalagi jika terjadi putus hubungan kedua belah pihak pada umumnya menyebabkan kelesuan dalam belajar, studi menjadi terbengkalai dan akhirnya tujuan yang hendak dicapai menurun.















BAB IV
Pengaruh lingkungan terhadap hasil belajar siswa dan siswi di desa Lajer

Dengan adanya pekerjaan yang dilakoni masyarakat lajer yang berbeda-beda seperti petani, pedagang dan pengajar atau guru. Ini dapat mempengaruhi kegiatan para siswa dan siswi yang ada di lajer. Dan semuanya bisa memberikan dampak positif dan dampak negatif. Seperti anak buruh tani maupun anak petani, jika musim panen mereka akan membantu orangtuanya. Para pedagang yang menyuruh anaknya untuk membantu belanja. Semuanya ini dilakukan karena adanya kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak sebagai orangtua dan anak.
Jika seseorang mempunyai hak un tuk menuntut atau mendapatkan sesuatu, maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut. Dalam realitas kehidupan sehari-hari, umumnya hak diasosiakan dengan sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban dianggap sebagai sesuatu beban.
Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidaklah lahir dengan sendirinya, tetapi bertumbuh melalui proses pendidikan kedisiplinan yaitu sebagai berikut:
a. Disiplin rasional, yang bila terjadi pelanggaranmenimbulkan rasa salah
b. Disiplin sosial, jika dilanggar menimbulkan rasa malu
c. Disiplin afektif, jika dilanggar menimbulkan gelisah
d. Disiplin agama, jika terjadi pelanggaran menimbulkan rasa salah
Dan semuanya itu merupakan proses pendidikan yang dekat dengan keluarga, masyarakat dan lingkungan.


Mengenai pengertian pendidikan , ki Hadjar Dewantara dalam kongres taman siswa yang pertama pada tahun 1930 menyebutkan :

Pendidikan umum yang berarti daya upaya untuk memajukan
Bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,karakter), pikiran
(intelek) dan tubuh anak dalam taman siswa tidak boleh
Dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar dapat memajukan
Kesempurnaan hidupkehidupan dan penghidupan anak-anak
Yang kita didik dengan dunianya.

4.1. Dampak positif Kegiatan Orang Tua Terhadap Anaknya Dalam Belajar
Pengaruh orang tua pada anaknya merupakan pengaruh yang sangat besar, sehingga dalam belajarpun anak ikut terpengaruh. Dengan adanya kegiatan orang tua yang memerlukan tenaga, maka orang tua akan mengajak anaknya untuk menmyalasaikan pekerjaan tersebut sehingga anak mnendapatkan pelajaran dari apa yang ia kerjakan dan menjadikan pribadi yang tangguh dan taat akan peraturan. Selain itu, si anak diharapkan bisa mengatur waktu untuk belajar sehingga terjadinya keseimbangan dalam diri anak tersebut.


4.2. Dampak Negatif Kegiatan Orang Tua Terhadap Anaknya Dalam Belajar
Anak yang tidak bisa mengatur waktunya untuk orang tua atau untuk belajar dalam sekolah, ini dapat menyebabkan anak tidak seimbang dalam kedisiplinan dan tanggungjawab. Bagi anak yang taat pada peraturan orang tua, misal membantu orang tua untuk bekerja yang dalam hal ini merupakan pekerjaan orang tua yang membutuhkan tenaga banyak dan hanya ada pada musim-musim tertentu pekerjaan itu datang. Itu dapat menjadikan si anak lupa akan tugas sekolah maupun belajar sehingga berdampak terhadap hasil belajar anak.















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Pada intinya lingkungan merupakan tempat terjadinya interaksi seorang anak baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dalam pembelajaran atau proses pendidikan seorang anak bergantung pada lingkungan dimana ia tinggal. Dewasa ini, dalam pembentukan karakter seorang anak dibutuhkan pendidikan dan binaan oarangtua demi perkembangan si anak. Pada dasarnya seorang anak dapat mengambil pelajaran apa yang ada dilingkungannya dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari apa yang telah ia ketahui terutama keluarga. Lingkunga keluarga merupakan lingkungan pertama seorang anak berinteraksi sehingga kegiatan orangtua dapat mempengaruhi proses belajar anak dan dalam pengaruh tersebut seorang anak dapat mengambil pelajaran, namun bisa saja masalah belajar terbengkalai.


5.2. Saran
Dalam kegiatan pendidikan, seorang anak harus fokus dalam belajarnya sehingga diharapkan dapat memnperoleh hasil yang memuaskan. Selain itu, bagi para orangtua untuk tidak melibatkan anak kepada kegiatan yang dapat membuat proses pembelajaran anak terganggu. Selain orangtua pemerintah juga diharapkan ikut serta dalam kelangsungan pendidikan siswa / siswi khususnya yang ada didesa Lajer karena ini semua demi kebaikan dan kemajuan desa Lajer yang lebih baik.














DAFTAR PUSTAKA


- http://cvrahmat.blogspot.com/2009/07/pengaruh-lingkungan-terhadap-prestasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar