3.1 Pengertian pemasaran
Pengertian /Definisi Pemasaran -
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan
salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan
konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi
pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang
potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga
dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu
perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan
keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses
pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari
konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk
yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan,
harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan
untuk memperoleh laba.
3.2 Pola pemasaran pada
kambing
Dalam kebanyakan proyek peternakan kambing,
selain aktivitas produksi hasil itu sendiri, aspek pemasaran juga cukup penting
bahkan ia mampu memberikan keuntungan lumayan. Pengamatan saat oleh Departemen
Layanan Hewan (JPH) menunjukkan bahwa produksi ternak kambing lebih banyak
dijual sebagai baka karena permintaan yang tinggi sehingga menyebabkan pasokan
tidak mencukupi. Namun, selain baka, Produk by pass yang bisa dipasarkan juga meliputi pupuk
organik, ternak potong, susu segar, susu perisa atau dadih.
Secara perbandingannya, harga di tingkat
peternakan untuk kambing percampuran per berat hidup pada tahun 2000 untuk
kambing betina percampuran adalah RM9 kg, sedangkan jantan pula RM14 kg
Peringkat harga eceran daging kambing lokal pada 2002 pula adalah RM18.27 kg
dan dipasarkan melalui beberapa saluran seperti pasar tani, pasar basah dan
pasar malam, restoran dan rumah makan, supermarket atau outlet makanan cepat.
3.2.1
Strategi Pemasaran
Keberhasilan pemasaran kambing pedaging dan
produk atau hasil kambing banyak tergantung pada mutu strategi yang diterapkan
dalam usaha pemasaran yang direncanakan.
Antara strategi yang dilakukan termasuk:
·
Penghasilan produk yang berkualitas dengan
harga yang terjangkau
·
Standar pengaturan manajemen (produksi) kambing
yang seragam
·
Ladang bebas penyakit (Disease Free Farm) melalui skema praktek
ladang ternak (SALT).
·
berskala besar dengan teknologi tinggi yang
mampu mengurangi biaya produksi sekaligus menjadikannya produk yang lebih
kompetitif.
·
Pembangunan berkelompok untuk menimbulkan sesuatu permintaan pasar
dalam dan luar negeri.
Konsep pembangunan berkelompok yang dipimpin oleh sebuah perusahaan
induk ini bertujuan untuk memungkinkan pasokan sesuatu permintaan dipenuhi
dengan pembaruan dan berkelanjutan.
3.2.2 Strategi pembiakan
untuk sesuatu pasaran atau musim pasaran.
Pemasaran hasil ladang khususnya
kambing-kambing seharusnya dirancang mengikut permintaan pasaran yang mana
pendekatan ini dapat membantu pemasaran hasil di samping menawarkan harga yang
lebih baik. Bagi tujuan ini, pengusaha perlu mengira ke hadapan (tempoh bunting
dan enam bulan pemeliharaan) serta mengahwinkan kambing-kambing mereka setahun
lebih awal. Ini antara lain bertujuan untuk menyediakan mereka kepada
permintaan bermusim seperti perayaan yang tinggi.
3.2.3 Penggunaan Teknologi
ICT dan e-Dagang
Seiring dengan kecanggihan teknologi, pemasaran
hasil ternak kambing juga seharusnya mendukung keinginan pemerintah yang mau ia
dipasarkan secara luas termasuk melalui e-Dagang. Situs web ini juga bisa digunakan
untuk tujuan promosi, membentuk jaringan, pemesanan pasokan dan iklan pemasaran
selain sumber ilmu. Banyak pengusaha yang telah mengembangkan situs web yang
mampu memberikan layanan e-Dagang termasuk untuk pemasaran kambing pedaging dan
hasilnya
3.3 Konsep pemasaran
kambing
Pemasaran merupakan faktor penting
untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah
yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran
(marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga
faktor dasar yaitu:
1. Saluran
perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
2. Volume penjualan
yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk
kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan
pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara
organisasi.
Konsep pemasaran merupakan sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran
pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka
mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume
penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan
produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap
sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah
melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan
sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda
dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan.
Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian
meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep
pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih
dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
3.4 Hambatan dalam pemasaran kambing
Secara
umum pandangan negatif dari konsumen terhadap kambing
yaitu mengkonsumsi
daging atau susu kambing
erat kaitannya dengan
tingginya kadar kolesterol darah dan
berbahaya bagi kesehatan. Namun hasil kajian/ pengamatan JENSEN (1994)
menyatakan sebaliknya. Tidak hanya pada penggemukan kambing, tetapi hal serupa
juga terjadi pada peternakan kambing perah. Di masyarakat salah satu sebab
kurangnya minat untuk mengkonsumsi susu kambing adalah karena anggapan bahwa
Susu kambing dapat menyebabkan darah tinggi dan "panas", padahal bila
ditelaah lebih mendalam, kambing sebenarnya tidaklah seburuk yang diperkirakan orang.
Anggapan dari masyarakat bahwa kambing
adalah perusak lingkungan dan kandungan kolesterol pada daging yang tinggi
sangat tidak menguntungkan dalam pengembangan ternak kambing, karena paradigma
masyarakat yang terbentuk sudah seperti itu maka dalam budidaya ternak kambing
ini sendiri mengalami banyak kendala dalam pemasarannya sehingga berdampak pada
perkembangan peternakan dan pemasaran kambing itu sendiri.
Selain dari faktor yang telah
disebutkan di atas, ada beberapa faktor penghambat dalam pemasaran yang berasal
dari peternak seperti,
·
Kegagalan melakukan riset pasar.
Banyak perusahaan,
baik berbasis rumah atau perusahaan besar, gagal karena tidak ada pasar yang
memadai untuk produk.
·
Lemahnya
perencanaan
Karena perencanaan yang lemah, belum adanya rencana bisnis yang
tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Biasanya hal ini
terjadi pada peternak kita, peternak kita identik dengan hal yang berbau instan
atau serba cepat sehingga tidak adanya perencanaan yang matang dalam sistem
pemasarannya.
Daftar Pustaka
Kotler,
Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
Setiadi, dkk. 2006. Sukses
Beternak Kambing dan Domba. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti.
Stanton, W.J.(1978),
Fundamentals of Marketing, 5th Ed. Tokyo: Kogakusha, McGraw-Hill Book Company.
Swastha,
Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
Sasongko, T. H. 2006.
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing dan Domba Pada MT Farm,
Ciampea, Bogor. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. IPB. Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar