Selasa, 19 Maret 2013

Marketing pada Kambing




3.1 Pengertian pemasaran
Pengertian /Definisi Pemasaran - Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.

3.2 Pola pemasaran pada kambing
            Dalam kebanyakan proyek peternakan kambing, selain aktivitas produksi hasil itu sendiri, aspek pemasaran juga cukup penting bahkan ia mampu memberikan keuntungan lumayan. Pengamatan saat oleh Departemen Layanan Hewan (JPH) menunjukkan bahwa produksi ternak kambing lebih banyak dijual sebagai baka karena permintaan yang tinggi sehingga menyebabkan pasokan tidak mencukupi. Namun, selain baka, Produk by pass yang bisa dipasarkan juga meliputi pupuk organik, ternak potong, susu segar, susu perisa atau dadih.
Secara perbandingannya, harga di tingkat peternakan untuk kambing percampuran per berat hidup pada tahun 2000 untuk kambing betina percampuran adalah RM9 kg, sedangkan jantan pula RM14 kg Peringkat harga eceran daging kambing lokal pada 2002 pula adalah RM18.27 kg dan dipasarkan melalui beberapa saluran seperti pasar tani, pasar basah dan pasar malam, restoran dan rumah makan, supermarket atau outlet makanan cepat.
3.2.1      Strategi Pemasaran
Keberhasilan pemasaran kambing pedaging dan produk atau hasil kambing banyak tergantung pada mutu strategi yang diterapkan dalam usaha pemasaran yang direncanakan.
Antara strategi yang dilakukan termasuk:
·         Penghasilan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau
·         Standar pengaturan manajemen (produksi) kambing yang seragam
·         Ladang bebas penyakit (Disease Free Farm) melalui skema praktek ladang ternak (SALT).
·         berskala besar dengan teknologi tinggi yang mampu mengurangi biaya produksi sekaligus menjadikannya produk yang lebih kompetitif.
·         Pembangunan berkelompok untuk menimbulkan sesuatu permintaan pasar dalam dan luar negeri.
Konsep pembangunan berkelompok yang dipimpin oleh sebuah perusahaan induk ini bertujuan untuk memungkinkan pasokan sesuatu permintaan dipenuhi dengan pembaruan dan berkelanjutan.


3.2.2 Strategi pembiakan untuk sesuatu pasaran atau musim pasaran.
Pemasaran hasil ladang khususnya kambing-kambing seharusnya dirancang mengikut permintaan pasaran yang mana pendekatan ini dapat membantu pemasaran hasil di samping menawarkan harga yang lebih baik. Bagi tujuan ini, pengusaha perlu mengira ke hadapan (tempoh bunting dan enam bulan pemeliharaan) serta mengahwinkan kambing-kambing mereka setahun lebih awal. Ini antara lain bertujuan untuk menyediakan mereka kepada permintaan bermusim seperti perayaan yang tinggi.
3.2.3 Penggunaan Teknologi ICT dan e-Dagang
Seiring dengan kecanggihan teknologi, pemasaran hasil ternak kambing juga seharusnya mendukung keinginan pemerintah yang mau ia dipasarkan secara luas termasuk melalui e-Dagang. Situs web ini juga bisa digunakan untuk tujuan promosi, membentuk jaringan, pemesanan pasokan dan iklan pemasaran selain sumber ilmu. Banyak pengusaha yang telah mengembangkan situs web yang mampu memberikan layanan e-Dagang termasuk untuk pemasaran kambing pedaging dan hasilnya

3.3 Konsep pemasaran kambing
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
1.   Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
2.   Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
3.   Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.

3.4 Hambatan dalam pemasaran kambing
Secara umum pandangan negatif dari konsumen terhadap kambing yaitu mengkonsumsi daging atau susu kambing erat kaitannya dengan tingginya kadar kolesterol darah dan berbahaya bagi kesehatan. Namun hasil kajian/ pengamatan JENSEN (1994) menyatakan sebaliknya. Tidak hanya pada penggemukan kambing, tetapi hal serupa juga terjadi pada peternakan kambing perah. Di masyarakat salah satu sebab kurangnya minat untuk mengkonsumsi susu kambing adalah karena anggapan bahwa Susu kambing dapat menyebabkan darah tinggi dan "panas", padahal bila ditelaah lebih mendalam, kambing sebenarnya tidaklah seburuk yang diperkirakan orang.
Anggapan dari masyarakat bahwa kambing adalah perusak lingkungan dan kandungan kolesterol pada daging yang tinggi sangat tidak menguntungkan dalam pengembangan ternak kambing, karena paradigma masyarakat yang terbentuk sudah seperti itu maka dalam budidaya ternak kambing ini sendiri mengalami banyak kendala dalam pemasarannya sehingga berdampak pada perkembangan peternakan dan pemasaran kambing itu sendiri.
Selain dari faktor yang telah disebutkan di atas, ada beberapa faktor penghambat dalam pemasaran yang berasal dari peternak seperti,
·         Kegagalan melakukan riset pasar.
Banyak perusahaan, baik berbasis rumah atau perusahaan besar, gagal karena tidak ada pasar yang memadai untuk produk.
·         Lemahnya perencanaan
Karena perencanaan yang lemah, belum adanya rencana bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Biasanya hal ini terjadi pada peternak kita, peternak kita identik dengan hal yang berbau instan atau serba cepat sehingga tidak adanya perencanaan yang matang dalam sistem pemasarannya.



Daftar Pustaka

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
Setiadi, dkk. 2006. Sukses Beternak Kambing dan Domba. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti.
Stanton, W.J.(1978), Fundamentals of Marketing, 5th Ed. Tokyo: Kogakusha, McGraw-Hill Book Company.
Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
Sasongko, T. H. 2006. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing dan Domba Pada MT Farm, Ciampea, Bogor. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis. IPB. Bogor.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar